Jumat, 25 November 2016

Pengalaman SM3T saat di penempatan.. (part2)




#Part 2 = saat berada di daerah penempatan sm3t

Sebelum menginjakkan kaki di tanah papua, saya sudah siap dengan segala konsekuensi dan jaga2 kalau tidak ada jaringan. Semua akun2 sosmedku sudah saya beri tanggung jawab kepada orang kepercayaan saya tuk memegangnya *ceilee.. nah, saat pembagian lokasi penempatan di kabupaten Teluk Bintuni, saya di tempatkan di distrik sumuri desa Tanah merah., orang2 pada bilang kalau lokasi penempatanku itu ibarat kota di tengah hutan. Listrik full 24 jam dan airnya okeh.

gambar yang paling atas adalah tempat tinggal kami, dan gambar bawah adalah jalan perkampungan tempat tinggal kami saat semester 1



Nah tepat tanggal 25 Agustus 2015 kami diberangkatkan menggunakan longboat sejeis perahu fiber yang lebarnya sekitar 1,2 m dan panjang 3 meter yah karena saat it kami dapat longboat yang lumayan besar. Ditemani 2 orang dari dinas, motoris, dan pak guru yag sedistrik dgan tempat kami. Kami sendiri ada 6 orang belum jauh dari dermaga longboat kami mati mesin, butuh sekitar 1jam sampai mesinnya hidup kembali dan kami singgah di 2 tempat terlebih dahulu untuk menyiggahkan teman-teman kami yang lainnya ke penempatan mereka. Saat itu, hujan dan kami singgah sebentr hingga akhirnya hari muali gelap dan ombak makin kencang dan oh.oh, sebelum sampai di dermaga penempatan kami ternyata air sedang meti (surut). Dan masih ada sekitar 1-2 km dari dermaga, maklum bloggers,, kalau di papua terlebih di bintuni kalau air sudah meti, metinya sangat jauh dan harus menunggu 3 jam lebih agar air pasang. Kami terobang ambing diatas longboat. Sementara bekal makanan tak ada. Jangan dtanya soal lapar. Lapar banget deh.  Sejak jam 7 malam hingga jam stg 11 malam kami di laut hingga akhirnya air mulai pasang dan Alhamdulillah longboat bisa sandar di dermaga.

ini dia pemandangan area dermaga tempat tinggal kami



Dan saat kami tiba, kami harus berjalan sekitar 5 menit menuju perumahan guru dan ternyata baru hari ini juga mereka dating dari kota. Di bintuni sendiri biasanya guru yang mengajar itu banyak juga yang merupakan guru kontrak daerah, lumayanlah gajinya sekitar 3-5 juta tergantung tematnya, semakin sulit akses ke kota dan 3t, maka gajiya makin tinggi. Kalo untuk pns sendiri gajiya 2jutaan ditambah tunjangan daerah terpencil. Tapi semakin tinggi golongankan semakin tinggi juga sih gajinya. 


ini suasana sekolah darurat di teras asrama guru

Kalo di papua sendiri sebenarnya menurut saya sih tenaga guru dan kesehatan sangat diperhatikan. Gajinya sangat lumayanlah jika dibandingkan di wilayah Sulawesi. Untuk anggarankehidupan sendiri sih lumayan juga kalo hanya tinggal di kampung. Bisa makan ikan kakap segar, udang segar. Murah2 lagi. Bayangkan saja ikan kakap laut yang warnah merah itu hanya 25-35ribu per 3 potong yang panjangnya 35-40 cm. dagingg rusa perkilo 20-25rb. Lumayanlah. Biasanya kalo sayur sendiri, biasanya paling sayur kangkung, terong, bayam, kacang panjang. Tak lupa pula tahu dan tempe.  Bawang merah dan bawang putih lumayan mahal. Seingatku sekitar 40-65rb/kg. padahal kalo disuawesi 20rban sudah dapat sekilo. Yah maklum biaya transportasi ke papua mahal.


Alhamdulillah, saya tinggal di area perusahaan. Kawasan perusahaan gas LNG. Jadi perumahan masyarakatnya cantik2 banget karena dibangun oleh persahaan dan tertata rapi. Ada puskesmas, sekolah sd, smp, dan sma. Kami sendiri pun sebenarnya tinggal di asrama siswa. Walau ada sedikit kisah horror diasrama kami tapi itu no problem sih, sampai selesai aman2 aja kok. Walau pernah ngelihat orang mabok mau masuk kamar mandi sehabis subuh,maklum kamar dan kamar mandi agak jauh, jadi kadang menakutkan kalo udah malam..

Well, selama sebulan anak2 didik kami belajar di teras asrama guru, dan setelah itu ada tempat makan di belakang asrama guru yang cukup luas yang kami jadikan sekolah darurat. Semester satu tahun ajaran 2015/2016 kami menggunakan sekolah darurat. Untuk anak kelas X, IX IPS belajar melantai. Sedangkan untuk kelas XI IPA dan XII belajar menggunakan kursi. Oh yah proses pembelajaran berlagsung setiap hari senin-sabtu dan jam pelajaran mulai jam 7.30-14.00 wita untuk hari senin-kamis. Dan untuk hari jumat dan sabtu 07.30-12.00.
Oh ya, karena sekolah kami masih kekurangan guru terpaksa ngajarnya rangkap, saya sendri yang merupakan guru kimia harus merankap juga sebagai guru fisika dan tik. Dan hamper semua guru mengajar matapelajRAN rangkap walau bukan bidang studinya. Maklum masih kurang gurunya. 


Kalau di penempatan sendiri air lancer megalir, dan kalo hujanpun lebih baik karena penampunagn air kami akan penuh. Sinyal hp maNTAP, listrk 24jam ok. Kadang kalau sore kami berjalan menelusiri kampung dan menyapa warga, “selamat sore bapa/pace, selamat sore mace”, yah disini kami terbiasa menyapa jika bertemu warga. Selain berkeliling kampung, biasanya kami mangkal di dermaga atau pantai utuk menunggu sunset  sambil memakan jajanan yang sebelumnya kami beli di pasar dekat dermaga dan kemudian pulang saat matahari mulai tenggelam. Yah kalau ada acara di kampung biasanya kami pun diundang dan menyaksikan acaranya. Begitulah aktifitas2 sehari2 kami hingga awal desember kami liburan semester di kota. Oh yah sebelumnya sekolah kami ikut program pertukaran kepsek degan salah satu kepsek SMAN yang ada di purworejo, jadi saat liburan kami bersama pak kepsek SMAN purworejo itu, dan beliau bilang ombak di papua lumayan besar, padahal menurutku sih itu belum seberapa. Tapi saat naik longboat ke kota, kami terciprat2 air laut. Hehehehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar