#Part 2 = saat
berada di daerah penempatan sm3t
Sebelum
menginjakkan kaki di tanah papua, saya sudah siap dengan segala konsekuensi dan
jaga2 kalau tidak ada jaringan. Semua akun2 sosmedku sudah saya beri tanggung
jawab kepada orang kepercayaan saya tuk memegangnya *ceilee.. nah, saat
pembagian lokasi penempatan di kabupaten Teluk Bintuni, saya di tempatkan di
distrik sumuri desa Tanah merah., orang2 pada bilang kalau lokasi penempatanku
itu ibarat kota di tengah hutan. Listrik full 24 jam dan airnya okeh.
gambar yang paling atas adalah tempat tinggal kami, dan gambar bawah adalah jalan perkampungan tempat tinggal kami saat semester 1
Nah tepat
tanggal 25 Agustus 2015 kami diberangkatkan menggunakan longboat sejeis perahu
fiber yang lebarnya sekitar 1,2 m dan panjang 3 meter yah karena saat it kami
dapat longboat yang lumayan besar. Ditemani 2 orang dari dinas, motoris, dan
pak guru yag sedistrik dgan tempat kami. Kami sendiri ada 6 orang belum jauh
dari dermaga longboat kami mati mesin, butuh sekitar 1jam sampai mesinnya hidup
kembali dan kami singgah di 2 tempat terlebih dahulu untuk menyiggahkan teman-teman
kami yang lainnya ke penempatan mereka. Saat itu, hujan dan kami singgah
sebentr hingga akhirnya hari muali gelap dan ombak makin kencang dan oh.oh,
sebelum sampai di dermaga penempatan kami ternyata air sedang meti (surut). Dan
masih ada sekitar 1-2 km dari dermaga, maklum bloggers,, kalau di papua
terlebih di bintuni kalau air sudah meti, metinya sangat jauh dan harus
menunggu 3 jam lebih agar air pasang. Kami terobang ambing diatas longboat.
Sementara bekal makanan tak ada. Jangan dtanya soal lapar. Lapar banget
deh. Sejak jam 7 malam hingga jam stg 11
malam kami di laut hingga akhirnya air mulai pasang dan Alhamdulillah longboat
bisa sandar di dermaga.
Dan saat kami
tiba, kami harus berjalan sekitar 5 menit menuju perumahan guru dan ternyata
baru hari ini juga mereka dating dari kota. Di bintuni sendiri biasanya guru
yang mengajar itu banyak juga yang merupakan guru kontrak daerah, lumayanlah
gajinya sekitar 3-5 juta tergantung tematnya, semakin sulit akses ke kota dan
3t, maka gajiya makin tinggi. Kalo untuk pns sendiri gajiya 2jutaan ditambah
tunjangan daerah terpencil. Tapi semakin tinggi golongankan semakin tinggi juga
sih gajinya.
ini suasana sekolah darurat di teras asrama guru
Kalo di papua
sendiri sebenarnya menurut saya sih tenaga guru dan kesehatan sangat
diperhatikan. Gajinya sangat lumayanlah jika dibandingkan di wilayah Sulawesi.
Untuk anggarankehidupan sendiri sih lumayan juga kalo hanya tinggal di kampung.
Bisa makan ikan kakap segar, udang segar. Murah2 lagi. Bayangkan saja ikan
kakap laut yang warnah merah itu hanya 25-35ribu per 3 potong yang panjangnya
35-40 cm. dagingg rusa perkilo 20-25rb. Lumayanlah. Biasanya kalo sayur
sendiri, biasanya paling sayur kangkung, terong, bayam, kacang panjang. Tak
lupa pula tahu dan tempe. Bawang merah
dan bawang putih lumayan mahal. Seingatku sekitar 40-65rb/kg. padahal kalo
disuawesi 20rban sudah dapat sekilo. Yah maklum biaya transportasi ke papua
mahal.
Alhamdulillah,
saya tinggal di area perusahaan. Kawasan perusahaan gas LNG. Jadi perumahan
masyarakatnya cantik2 banget karena dibangun oleh persahaan dan tertata rapi.
Ada puskesmas, sekolah sd, smp, dan sma. Kami sendiri pun sebenarnya tinggal di
asrama siswa. Walau ada sedikit kisah horror diasrama kami tapi itu no problem
sih, sampai selesai aman2 aja kok. Walau pernah ngelihat orang mabok mau masuk
kamar mandi sehabis subuh,maklum kamar dan kamar mandi agak jauh, jadi kadang
menakutkan kalo udah malam..
Well, selama
sebulan anak2 didik kami belajar di teras asrama guru, dan setelah itu ada
tempat makan di belakang asrama guru yang cukup luas yang kami jadikan sekolah
darurat. Semester satu tahun ajaran 2015/2016 kami menggunakan sekolah darurat.
Untuk anak kelas X, IX IPS belajar melantai. Sedangkan untuk kelas XI IPA dan
XII belajar menggunakan kursi. Oh yah proses pembelajaran berlagsung setiap
hari senin-sabtu dan jam pelajaran mulai jam 7.30-14.00 wita untuk hari
senin-kamis. Dan untuk hari jumat dan sabtu 07.30-12.00.
Oh ya, karena
sekolah kami masih kekurangan guru terpaksa ngajarnya rangkap, saya sendri yang
merupakan guru kimia harus merankap juga sebagai guru fisika dan tik. Dan
hamper semua guru mengajar matapelajRAN rangkap walau bukan bidang studinya.
Maklum masih kurang gurunya.
Kalau di
penempatan sendiri air lancer megalir, dan kalo hujanpun lebih baik karena
penampunagn air kami akan penuh. Sinyal hp maNTAP, listrk 24jam ok. Kadang
kalau sore kami berjalan menelusiri kampung dan menyapa warga, “selamat sore
bapa/pace, selamat sore mace”, yah disini kami terbiasa menyapa jika bertemu
warga. Selain berkeliling kampung, biasanya kami mangkal di dermaga atau pantai
utuk menunggu sunset sambil memakan
jajanan yang sebelumnya kami beli di pasar dekat dermaga dan kemudian pulang
saat matahari mulai tenggelam. Yah kalau ada acara di kampung biasanya kami pun
diundang dan menyaksikan acaranya. Begitulah aktifitas2 sehari2 kami hingga
awal desember kami liburan semester di kota. Oh yah sebelumnya sekolah kami
ikut program pertukaran kepsek degan salah satu kepsek SMAN yang ada di
purworejo, jadi saat liburan kami bersama pak kepsek SMAN purworejo itu, dan
beliau bilang ombak di papua lumayan besar, padahal menurutku sih itu belum
seberapa. Tapi saat naik longboat ke kota, kami terciprat2 air laut. Hehehehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar